Desa Tambe Merupakan Sebuah Perkampungan Yang Dibagi 6 Kampung yaitu Kampung Rato, Kampung Ni’u, Kampung Wau, Kampung Kalampa, Kampung Mpangga Lako, Kampung Lara. Sekitar Tahun 1910 Keenam Kampung itu Di Kepalai Suku/Tokoh Yang Di Angkat Oleh Kesultanan Bima Muhammad Salahudin (Sangaji Mbojo), Yaitu Ato Pake (Daeng Sali) Merupakan Kepala Kampung Rato,La Mpore (Hamzah) Merupakan Kepala Kampung Ni’u, Ompu Aku Kepala Kampung Wau,Ompu Ija Kepala Kampung Kalampa,Ompu Ami Kepala Kampung Mpangga Lako,Ompu Manan Kepala Kampung Lara Dari Tokoh Talabiu. Mulai Tahun 1920-1942 Yasin Daeng Sali (Kepala Kampung) Menjalankan Tugasnya Dalam Pembangunan Kampung, Yang Dibantu Oleh Panggawa-Panggawa/JenaJara, Kemudian Dari Tahun 1942-1943 La Mpore dan Hasan Ama Muna Menjalankan Tugasnya Dan Dibantu Oleh Panggawa-Panggawa/Jena Jara, Dalam Masa Kepemimpinan La Mpore Sangaji Mbojo Mengadakan Sayembara Di Istana Bima Yaitu Mengadakan Perlombaan Taji Lampa Kantika (Gerak Jalan Indah), Kemudian La Mpore Mengundang Rakyatnya Untuk Mengadakan Latihan Lampa Kantika dan membentuk satu Satu Grup Lampa kantika “Tambe Rima” (Berkaitan), Kemudian La Mpore Membawa Grupnya Lampa katika Ke ASI Mbojo Untuk Meangikuti Kegiatan Lampa Kantika Tersebut. Perlomabaan Tersebut Di Ikuti Oleh Beberapa Grup Dari Berbagai Perkampungan. dalam Kegiatan itu grup Lampa Kantika “TAMBE RIMA” memberikan gerakan dan variasi yang sangat menarik yaitu variasi berputar melingkar membentuk huruf O dan saling berpegang tangan sehingga tangan tidak bisa dipisahkan yang melambangkan persatuan dan Kesatuan sambil berteriak “Tambe Rima, Tambe Rima dan Hidup Tambe Rima! setelah seluruh kegiatan itu selesai lalu Sangaji Mbojo mengumumkan siapa yang menjadi pemenang dari lomba itu, pemenang adalah grup lampa kantika “Tambe Rima” sehingga Raja Memanggil La Mpore Untuk Menerima Hadiah Dari Sangaji Mbojo Yang Berupa Perlengkapan Gendang Silung/Terompet,Gong dan Katongga,mulai sejak itu nama Tambe Rima di kenal seluruh pelosok Dana Mbojo,sehingga sering kali ada pertemuan lampore selalu dipanggil ke Asi dan dipanggil Lampore dari perkampungan TAMBE, maka jadi sebuah perkampungan yaitu Kampung TAMBE yang punya arti selalu berkaitan yang tidak bisa dipisahkan dalam Slogan TAMBE NDANDA TAMBE NDUNDU. Yang punya arti Filosofi SELALU BERAKITAN.
Sejara Pemerintahan Desa
Tabel 1
Sejarah Pemerintahan Desa Tambe
Status | Nama Kepala Desa/Galarang | Nama Wakil/Sekretaris | Periode Kepemimpinan |
GALARANG I | H.ABDUL AZIS NUR | H.JAKARIAH | 1946-1956 |
GALARANG II | H.JAKARIAH (MUMA JAKARIAH) | M.SIDIK H.AEDIN | 1957-1969 |
KEPALA DESA I | M.SIDIK H.AEDIN (OMPU SEDO) | IDRIS H.KARIM (DAENG LA AYE) | 1969 – 1972 |
KELAPA DESA II | IDRIS H.KARIM(DAENG LA AYE) | M.SALEH RASYID | 1972 – 1975 |
KEPALA DESA III | H.YASIN H.AEDIN | M.SALEH RASYID | 1975 – 1983 |
KEPALA DESA IV | M.SALEH H.YASIN | M.SALEH RASYID | 1983 – 1994 |
KEPALA DESA V | MUHTAR M,SIDIK | M.SALEH RASYID | 1994 – 2002 |
KEPALA DESA VI | MANSYUR H.AHMAD | KAHARUDIN,SH | 2002 -2007 |
KEPALA DESA VII | NURDIN AZRUN | KAHARUDIN,SH | 2007 – 2013 |
KEPALA DESA VIII | NURDIN AZRUN | HAERUL FITRIADIN,S.Pd | 2013 – 2019 |
Pj. KEPALA DESA | ILHAM, SH | HAERUL FITRIADIN,S.Pd | 2019 – 2020 |
KEPALA DESA IX | CANDRA NAN ARIF,S.Pd | HAERUL FITRIADIN,S.Pd | 2020 – 2028 |
Sumber : Bapak M.Saleh Rasyid (Mantan Sekretaris Desa)
SEJARAH PEMBANGUNAN DESA
Tabel 2
Sejarah Pembangunan Desa Tambe
Kepemimpinan Desa TAMBE | Tahun | Keterangan |
ATO PAKE ( DAENG SALING) | 1910 | Perintis kampung Rato |
OMPU AKU | Perintis kampung Wau | |
OMPU IJAH | Perintis kampung Kalampa | |
OMPU AMI | Perintis kampung Mpangga Lako | |
OMPU MANA | Perintis kampung Lara | |
ATO PAKE
( DAENG SALING) |
1920– 1942 | Mulai Membangun Kampung dan di bantu Panggawa-panggawa |
LAMPORE ( HAMZAH) | 1942-1945 | Melanjutkan rintisan Ato Pake dan pembagian batas wilayah di setiap kampung di bantu oleh panggawa dan Jena Jara,memulai membuat Gang-gang Desa dan terbentuk sebuah Desa yaitu Desa TAMBE |
H.ABDUL AZIS NUR
( GALARANG I) |
1946 – 1956 | Melanjutkan hasil kerja kepala Kampung dan semua wilayah sudah mulai membayar pajak |
H.JAKARIAH
(MUMA JAKARIAH) |
1957-1969 | Melanjutkan program terdahulu dan mulai membuat pemetaaan wilayah dan Membuat ganga –gang Desa |
M.SIDIK H.AEDIN (OMPU SEDO) | 1969 – 1972 | Melanjutkan program terdahulu dan mulai membuat pemetaaan wilayah dan Membuat Lapnagan Sepak Bola |
IDRIS H.KARIM
(DAENG LA AYE) |
1972-1975 | Melanjutkan program terdahulu dalam Masa Transisi kepempinan M.Sidik H.Aedin dan mulai membuat pemetaaan wilayah |
H.YASIN H.AEDIN | 1975 – 1983 | Melanjutkan program Galarang III dan memulai Perubahabn Status dari Galarang menjadi Kepala Kepala Desa |
M.SALEH H.YASIN | 1983 – 1994 | Melanjutkan program kepala desa lama |
MUHTAR M,SIDIK | 1994 – 2002 | Melanjutkan program kepala desa lama |
MANSYUR H.AHMAD | 2002-2007 | Melanjutkan program kepala desa lama |
NURDIN AZRUN | 2007-2013 | Melanjutkan program kepala desa lama dan pemekaran Wilayah/pemberian Nama Dusun |
NURDIN AZRUN | 2013-2019 | Melanjutkan program kepala desa lama |
ILHAM, SH | 2019-2020 | PLT Kepala Desa (masa transisi) |
CANDRA NAN ARIF,S.Pd | 2020-2028 | Melanjutkan program kepala desa lama |
Sumber : Bapak M.Saleh Rasyid (Mantan Sekretaris Desa)
Kondisi Geografis Desa
Desa Tambe memiliki luas wilayah 449 ha yang terdiri dari lahan irigasi ½ teknis 202 Ha, lahan tadah hujan 160 Ha, Lahan tegalan 62 Ha, Lahan pemukiman 345. Ha, Perkebunan rakyat 56 Ha, Perkantoran Pemerintah 2,5 Ha.
Orbitasi
Desa Tambe merupakan desa yang berada di titik koordinat Longitude- 8.52 LS Latitude 118.61 BU dan Desa administratif yang berada di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jarak Desa Tambe menuju ibu Kota Kecamatan Bolo sekitar 1,5 km, jarak Desa Tambe menuju ke Ibu Kota Kabupaten sekitar 43 km. Pusat administratif Desa Tambe terletak di RT 4 Dusun Melati.
Tipologi
Ada pun batas batas wilayah Desa Tambe secara administratif sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Desa Rasabou
- Sebelah Selatan berbatasan langsung dengan Desa Rade
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bolo
- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Leu
Desa Tambe termasuk salah satu desa yang memiliki wilayah yang cukup luas yang sebagian besar wilayahnya merupakan daratan.
Iklim
Desa Tambe memiliki curah hujan kategori sedang dengan kisaran 6 Mm dalam rentang bulan Novenber sampai dengan bulan Maret. Sedangkan suhu rata-rata harian 25 – 320C dengan ketinggian wilayah 30 mdpl dengan bentang wilayah datar dan miring.
Kondisi Sosial Budaya Desa
Secara umum Kondisi sosial Budaya Desa dapat dilihat dari beberapa faktor diantaranya:
Kondisi Demografis/Kependudukan, berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) Kabupaten Bima pada tahun 2024 jumlah Penduduk Desa Tambe Adalah 7319 Jiwa, berjenis Kelamin Laki laki = 3661 Jiwa, berjenis Kelamin Perempuan = 3658 Jiwa, dan 2321 KK berjenis Laki-laki = 115 kk, berjenis Perempuan = 221 KK. Dengan Pepadatan Penduduk 914.88 Jiwa /Km2. Data ini akan selalu berubah setiap tahun karena pendataan/updating akan dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali, semua kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh RT/RW yang ada di Desa
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jumlah Jenis Kelamin
No. | Jenis Kelamin | Jumlah | Prosentase (%) |
1. | Laki-laki | 3661 | 00,00% |
2. | Perempuan | 3658 | 00,00% |
Total | 7319 | 00,00% |
Sumber : Data BPS dan Profil Desa tahun 2024
Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Jumlah Jenis Kelamin
No. | Jenis Kelamin | Jumlah | Prosentase (%) |
1. | Laki-laki | 2080 | 00,00% |
2. | Perempuan | 241 | 00,00% |
Total | 2321 | 00,00% |
Sumber : Data BPS dan Profil Desa tahun 2024
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Struktur Usia
No. | Usia (Tahun) | Laki-laki | Perempuan | Jumlah | Prosentase |
1. | 0 – 4 | 274 | 275 | 549 | 00,00% |
2. | 5 – 9 | 344 | 343 | 687 | 00,00% |
3. | 10 – 14 | 314 | 313 | 627 | 00,00% |
4. | 15 – 19 | 361 | 359 | 720 | 00,00% |
5. | 20 – 24 | 380 | 378 | 758 | 00,00% |
6. | 25 – 29 | 301 | 299 | 600 | 00,00% |
7. | 30 – 34 | 250 | 258 | 508 | 00,00% |
8. | 35 – 39 | 304 | 305 | 609 | 00,00% |
9. | 40 – 44 | 261 | 259 | 520 | 00,00% |
10. | 45 – 49 | 237 | 236 | 473 | 00,00% |
11. | 50 – 55 | 175 | 174 | 349 | 00,00% |
12. | 55 – 59 | 137 | 136 | 273 | 00,00% |
13. | 60- 64 | 115 | 114 | 229 | 00,00% |
14. | 65-69 | 85 | 87 | 172 | 00,00% |
15. | 70-74 | 55 | 56 | 111 | 00,00% |
16. | >75 | 68 | 66 | 134 | 00,00% |
Jumlah | 5661 | 5658 | 7319 | 00,00% |
Sumber : Data BPS tahun 2024
2. Kondisi Kesehatan Masyarakat, salah satu kunci keberhasilan pembangunan suatu Desa itu berhasil adalah dibidang kesehatan, jika hal kesehatan masyarakat terjamin dan pemenuhan hak hak dasar manusia dibidang kesehatan terpenuhi, maka pembangunan yang direncanakan dan akan dilaksanakan oleh pemerintah Desa akan berhasil. Dalam hal menunjang kesehatan masyarakat perlu didukung dengan sarana kesehatan yang memadai, dengan 1 (satu) Polindes yang didukung oleh Bidan Desa dan Perawat Desa, dirasa sangat tidak maksimal untuk pelayanan kesehatan dengan desa seluas desa Tambe untuk itu pada RPJM Desa tahun 2020 – 2028, menjadi skala prioritas pembangunan fasilitas kesehatan, meskipun tidak menjadi skala Prioritas Desa akan tetapi menjadi skala prioritas yang akan diusulkan dalam musrenbang kecamatan.
Dengan 6 (enam) Posyandu balita dan Posyandu lansia yang ada di desa Tambe untuk bisanya memfasilitasi dan menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan balita yang ada di desa Tambe Suatu keuntungan letak Desa Tambe yang berdekatan dengan Puskesmas Kecamatan Bolo dan 1 (satu) Rumah Sakit, Sehingga penanganan pertama untuk Pelayanan kesehatan bisa terpenuhi.
3. Pendidikan, Sektor Pendidikan adalah hal penting dan menjadi indakator suatu keberhasilan Desa dan bidang pendidikan menjadi tolak ukur tingkat kesejahteraan masyarakat suatu desa. Dengan pendidikan yang tinggi akan mendongkrak tingkat kecakapan seseorang yang dapat mendorong munculnya keterampilan dan kreatifitas untuk menjadi lebih berkembang berwirausaha. Jika itu berhasil akan muncul lapangan lapangan pekerjaan yang baru, sehingga masalah pengangguran akan teratasi dengan sendirinya. Dalam era digitalisasi pada saat ini, maka dengan pendidikan yang baik, masyarakat akan lebih mudah untuk menerima informasi informasi yang menunjang untuk lebih berkreatiftas.
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Tamat sekolah berdasarkan tingkat pendidikan
No. | Pendidikan | Jumlah | Prosentase |
1. | Tidak / Belum Sekolah | 2085 | 00,00% |
2. | Belum Tamat SD/Sederajat | 0 | 00,00% |
3. | Tamat SD/ Sederajat | 1308 | 00,00% |
4. | SLTP/Sederajat | 793 | 00,00% |
5. | SLTA / Sederajat | 1883 | 00,00% |
6. | Diploma I / II | 26 | 00,00% |
7. | Akademi/ Diploma III/S. Muda | 29 | 00,00% |
8. | Diploma IV/ Strata I | 300 | 00,00% |
9. | Strata II | 12 | 00,00% |
10. | Strata III | 3 | 00,00% |
JUMLAH | 7319 | 00,00% |
Sumber : Data BPS tahun 20…
4. Mata Pencaharian, dengan Kondisi sosial yang berbeda antar dusun yang berada di Desa Tambe, memungkinkan mata pencaharian yang ada di Desa Tambe sangat beragam, dan berdasarkan karakteristik dusun yang berbeda.
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk berdasarkan Mata pencaharian
No. | Pendidikan | Jumlah | Prosentase |
1. | Belum/Tidak Bekerja | 2231 | 30.48% |
2. | Mengurus Rumah Tangga | 1758 | 24.02% |
3. | Pelajar/Mahasiswa | 1315 | 17.97% |
4. | Pensiunan | 12 | 0.16% |
5. | Pegawai Negeri Sipil (PNS) | 78 | 1.07% |
6. | Kepolisian RI (Polri) | 9 | 0.12% |
7. | Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) | 2 | 0.03% |
8. | Perdagangan | 86 | 1.18% |
9. | Petani/Perkebunan | 1028 | 14.07% |
10. | Industri/Tenun | 10 | 0.14% |
11. | Konstruksi | 4 | 0.05% |
12. | Karyawan Swasta | 8 | 0.11% |
13. | Karyawan Bumn | 0 | 0.00% |
14. | Karyawan Honorer | 30 | 0.41% |
15. | Buruh Harian Lepas | 204 | 2.79% |
16. | Buruh Tani/Perkebunan | 68 | 0.93% |
17. | Pembantu Rumah Tangga | 2 | 0.03% |
18. | Tukang Batu | 20 | 0.27% |
19. | Tukang Kayu | 15 | 0.20% |
20. | Tukang Las/Pandai Besi | 10 | 0.14% |
21. | Tukang Jahit | 4 | 0.05% |
22. | Mekanik | 0 | 0.00% |
23. | Juru Masak | 0 | 0.00% |
24. | Dosen | 4 | 0.05% |
25. | Guru | 70 | 0.96% |
26. | Bidan | 8 | 0.11% |
27. | Perawat | 8 | 0.11% |
28. | Sopir | 25 | 0.34% |
29. | Pedagang | 35 | 0.48% |
30. | Perangkat Desa | 17 | 0.23% |
31. | Wiraswasta | 257 | 3.51% |
32. | Pengacara | 1 | 0.01% |
JUMLAH | 7319 | 100% |
Sumber : Data Profil Desa tahun 2024
5. Kesejateraan Masyarakat, dengan berkembangnya jumlah penduduk di desa Tambe secara otomatis dituntut bagaimana terpenuhinya kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan. Pada Kondisi ekonomi yang sedang terpuruk akibat dari Pandemi Covid 19, maka pemerintah mengambil langkah secara sistematis dengan memberikan stimulan berupa bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat dan Program – program yang sudah ada lebih ditingkatkan, seperti BSP, PKH, dll dan Dalam hal ini, melalui Dana Desa, Pemerintah Desa juga melaksanakan kegiatan yang sama dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT DD) dengan besaran mengikuti regulasi yang ada. Dengan adanya bantuan tersebut harapan masyarakat bisa segera pulih tingkat perekonomiannya.
6. Agama, dalam perspektif agama, masyarakat di desa Tambe termasuk masyarakat yang homogeny, hal ini di buktikan bahwasanya masyarakat desa Tambe mayoritas beragama Islam. Tingkat kemayoritasan agama Islam di desa Tambe sangat dipengaruhi oleh Kultur yang sudah lama ada di desa Tambe, selain itu pegangan agama ini diakibatkan oleh hubungan kekeluargaan dan kekerabatan yang ada dari dulu sampai sekarang.
Tabel 6.1
Jumlah Penduduk berdasarkan agama
No. | Agama | Jumlah | Prosentase |
1. | ISLAM | 7319 | 100% |
2. | KATHOLIK | – | 00,00% |
3. | KRISTEN | – | 00,00% |
4. | HINDU | – | 00,00% |
5. | BUDHA | – | 00,00% |
JUMLAH | 7319 | 100% |
Sumber : Data BPS tahun 2024
7. Budaya, Budaya atau kultur yang ada dimasyarakat desa Tambe masih sangat kental, apalagi yang berhubungan dengan agama islam, hal ini dapat dipahami dikarenakan mayoritas agama yang dianut oleh masyarakat desa Tambe adalah agama islam, Budaya yang berbasis kearifan lokal oleh sebagian masyarakat desa Tambe masih terus dijaga dan masih tetap dilaksanakan. Tradisi adat ketimuran yang ada dan berkembang di desa Tambe banyak dipengaruhi oleh ritual ritual agama islam dan perilaku orang tua terdahulu.